Contoh Cerpen – Apakah kamu hobi membaca? Jika kamu adalah orang yang suka membaca pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah cerpen. Saat duduk di bangku sekolah pun kita kerap kali mempelajari tentang cerpen. Nah, pada kesempatan kali ini mimin akan membagikan kepada kalian semua beberapa contoh cerpen yang pastinya tidak kalah seru dengan cerpen yang lain. Tapi sebelum itu, marilah kita cari tahu lebih dalam tentang cerpen pendidikan berkarakter
Daftar Isi
Pengertian Cerpen
Cerpen kependekan dari cerita pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif fiksi. Sesuai dengan namanya, cerpen cenderung lebih pendek, singkat, dan langsung pada tujuannya dibandingkan dengan karya-karya fiksi lain yang alur ceritanya cenderung lebih panjang dan terstruktur seperti novel dan novella. Cerpen dibuat dengan jumlah kata yang relatif sedikit, tidak lebih dari 10.000 kata atau paling banyak 10 halaman.
Cerpen biasanya memaparkan nilai-nilai tentang kehidupan dalam bentuk cerita yang lugas dan singkat dapat berupa karangan fiktif atau mengenai sejarah kehidupan seseorang yang berfokus pada suatu tokoh saja. Cerpen juga bisa dijadikan untuk mengajarkan pendidikan berkarakter kepada para pembacanya
Ciri-ciri Cerpen
Berikut adalah ciri-ciri yang ada pada cerpen :
- Dibandingkan dengan novel, alur cerita pada cerpen lebih pendek
- Tidak lebih dari 10.000 kata atau 10 halaman
- Biasanya isi cerita terinspirasi dari nilai-nila kehidupan sehari-hari
- Tidak menceritakan seluruh tokoh yang ada hanya berfokus pada suatu tokoh saja
- Biasanya hanya 1 kejadian saja yang diceritakan dalam cerpen
- Pemecahan masalah yang singkat
- Penggunaan kata yang ekonomis
- Alur ceritanya maju
Struktur Cerpen
1. Abstrak
Dalam sebuah cerpen ada bagian yang memuat ringkasan atau inti dari cerpen dimana nantinya akan dikembangkan menjadi sebuah rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga dijadikan sebagai awalan cerpen. Ketika membuat cerpen tidak harus ada abstrak karena bersifat opsional, boleh ada dan boleh tidak ada struktur abstrak tersebut
2. Orientasi
Orientasi berhubungan dengan waktu, suasana, dan tempat yang berhubungan dengan alur cerita dari cerpen tersebut.
3. Komplikasi
Komplikasi memuat urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab-akibat. Biasanya, pada komplikasi mendapatkan karakter atau watak dari para tokoh yang ada dalam cerpen tersebut, hal ini karena pada bagian komplikasi kerumitan mulai bermunculan
4. Evaluasi
Pada evaluasi konflik sudah mengarah pada klimaksnya dan sudah mulai mendapatkan penyelesaian dari konflik yang ada
5. Resolusi
Pada bagian resolusi, penulis memberikan solusi dari masalah yang sedang dihadapi oleh para tokoh yang ada dalam cerpen. Biasanya resolusi ini amat dinanti-nanti oleh para pembaca, karena masalahnya sudah mulai diselesaikan dan menuju pada tahap penyelesaian konflik
Koda yaitu, nilai atau pelajaran yang dapat diambil dari cerita tersebut. Biasanya koda baru bisa diketahui ketika pembaca sudah selesai membaca cerita tersebut. Koda dapat berbentuk nasehat, pelajaran, dan peringatan bagi pembacanya
Unsur Intrinsik Cerpen
Dalam sebuah cerpen pasti memuat unsur-unsur sebagai penyusun penulisan cerpen. Unsur tersebut dinamakan dengan unsur intrinsik cerpen. Diantara unsur intrinsik cerpen adalah tokoh, penokohan, alur, sudut pandang, latar, tema. Berikut adalah penjelasan dari unsur intrinsik cerpen
Tema
Tema adalah gambaran umum yang mendasari dari jalan cerita sebuah cerpen. Tema dapat dituliskan langsung dalam cerita atau secara tersirat dimana pembaca harus teliti sehingga dapat menyimpulkan tema yang terkandung di dalamnya.
Alur
Urutan kejadian dalam cerpen disebut dengan alur. Umumnya alur cerita meliputi : Perkenalan > Mulai muncul konflik atau suatu masalah > Peningkatan konflik > Puncak konflik (klimaks) > penurunah konflik > penyelesaian konflik
Setting
Setting sangat erat kaitannya dengan waktu. Setting sendiri dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu setting tempat, setting waktu, dan setting suasana
Setting tempat menjelaskan tempat kejadian cerita, setting waktu menjelaskan kapan kejadian tersebut terjadi yang ditunjukan dengan waktu misal pagi, siang, malam, jam 7, dan lain-lain, setting suasana menjelaskan keadaan suasana yang terjadi dalam suatu kejadian cerita, misalnya menegangkan, haru, sedih, bahagia, dan lain-lain.
Tokoh
Tokoh adalah pemain yang bermain dan terlibat dalam cerita t ersebut. Setiap pemain mempunyai ciri khas dan karakteristik tersendiri. Dalam sebuah cerita terdapat tokoh antagonis yang berperan sebagai orang jahat, tokoh protagonis yang berperan sebagai tokoh baik, ada juga tokoh figuran yang berfungsi sebagai tokoh pendukung saja
Penokohan
Penokohan yaitu pemberian sifat pada setiap tokoh yang bermain di dalamnya. Sifat yang diberikan oleh penulis dapat dilihat dari dialog tokoh, pikiran tokoh, atau ditulis sifatnya langsung di dalam cerita oleh sang penulis. Teknik penokohan ada dua macam, yaitu analitik dan dramatik
- Teknik analitik yaitu menuliskan sifat tokoh secara langsung, contoh : pemberani, penakut, pendiam, dan lain-lain
- Teknik dramatif yaitu penggambaran tokoh secara tidak langsung, bisa dengan cara melalui penggambaran fisik (contohnya cara berpakaian, postur tubuh, dan lain sebagainya), penggambaran melalui dialog antar tokoh, rekasi dari tokoh lain (dapat berupa pendapat, sifat, pandangan, dan lain sebagainya)
Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara penulis dalam memandang suatu peristiwa yang ada dalam cerita tersebut. Sudut pandang dibedakan menjadi 4 macam jenis. Berikut ulasannya
1. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama
Sudut pandang ini penulis menggunakan kata ganti aku dan saya. Dalam sudut pandang ini penulis seakan-akan terlibat dalam cerita dan bertindak sebagai tokoh cerita. Tokoh aku berperan sebagai pelaku utama. Tokoh “aku” akan mengisahkan berbagai peristiwa yang ada dalam cerpen tersebut. Contoh :
Pagi ini cuaca begitu cerah hingga dapat mengubah suasana jiwaku yang penat karena setumpuk tugas yang terbengkelai menjadi teringankan. Namun, sekarang aku harus mulai bangkit dari tidurku dan bergegas untuk mandi karena pagi ini aku harus bekerja keras.
2. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan
Dalam sudut pandang ini tokoh “aku” sudah tidak menjadi pemain utama lagi, tetapi sebagai pemain tambahan. Tokoh “aku” disebutkan dalam cerita hanya untuk membawakan cerita kepada pembaca, sedangkan tokoh cerita yang dikisahkan “dibiarkan” untuk dapat menceritakan pengalaman yang dialaminya.
Tokoh ini lah yang nantinya menjadi tokoh utama karena lebih banyak tampil, membawakan berbagai peristiwa, dan berhubungan dengan tokoh-tokoh lain yang ada pada cerita tersebut. Dengan begitu, tokoh “aku” hanya sebagai saksi saja, saksi cerita yang dimainkan oleh orang lain. Biasanya tokoh “aku” hanya sebagai pengantar dan penutup cerita saja. Contoh :
kini aku tinggal di Jakarta, kota metropolitan yang mempunyai beratus-ratus kendaraan. Dulu, aku sempat menolak untuk dipindahkan ke ibukota. Tetapi, pada akhirnya aku tidak kuasa untuk menghindar dari tugas ini. Ternyata, bukan aku saja yang mengalaminya. Teman asramaku yang bernama Rizki, juga mengalami hal yang sama. Kami berdua sangatlah akrab dan berjuang bersama-sama dalam menghadapi kerasnya kehidupan kota Jakarta.
3. Sudut Pandang Orang Ketiga Serba Tahu
Dalam sudut pandang orang ketiga pengarang menggunakan kata ganti dia, ia, atau nama tokoh. Dalam sudut pandang ini pengarang menuliskan cerita dari sudut “dia”. Tetapi, penulis dapat menceritakan apa saja hal-hal yang dilakukan tokoh “dia” tersebut. Penulis mengetahu segalanya, Contoh :
Sudah genap lima bulan dia menjadi pendatang baru di kawasan komplek perumahan ini. Tapi, dia juga belum satu kali pun terlihat keluar rumah cuman untuk sekedar menyapa tetangga yang lain. “Apakah si pemilik rumah itu terlalu sibuk ya?” ungkap salah seorang tetangganya. Pernah 1 kali dia kedatangan tamu yang katanya adalah saudaranya. Memang dia adalah sosok introvert, walaupun saudaranya sendiri yang datang untuk berkunjung, dia tidak akan menyukainya.
4. Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat
Berbeda dengan sudut pandang orang ketiga serba tahu penulis hanya menggambarkan apa yang dilihat, dialami, dipikir, dan dirasakan oleh tokoh tersebut, namun terbatas pada seorang tokoh saja.
Contoh:
Entah apa yang telah terjadi padanya. Pada saat datang, ia langsung marah. Memang kelihatannya ia mempunyai banyak masalah. Tapi kalau dilihat-lihat dari raut wajahnya, mungkin tak hanya itu yang sedang ia rasakan. Tapi sepertinya dia juga sakit. Bibirnya tampak kering, wajahnya pucat, serta rambutnya kusut.
5. Sudut Pandang Campuran
Dalam sebuah novel mungkin saja memakai lebih dari satu sudut pandang. Akan tetapi, belakangan ini sudut pandang campuran sudah mulai banyak digunakan dalam penulisan cerpen. Penulis menempatkan dirinya bergantian dari tokoh satu ke tokoh yang lainnya dengan memakai sudut pandang yang berbeda menggunakan “aku”, “kamu”, “kami”, “mereka”, “dia”
Amanat
Amanat adalah pesan atau nilai-nilai moral yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembacanya melalui karangan cerpen yang dibuatnya. Biasanya pengarang tidak menuliskan secara langsung amanatnya, melainkan pembacanyalah yang menyimpulkan sendiri pesan apa yang terkandung dalam cerpen tersebut
Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah bagaimana cara penulis menyampaikan cerita tersebut. Cakupan gaya bahasa ini meliputi penggunaan kalimat, pemilihan diksi, dan penghemat kata. Cerpen yang baik menggunakan gaya bahasa yang mudah dipahami agar tidak membuat bingung para pembacanya. Setiap penulis pasti mempunyai gaya bahasa masing-masing yang itu menjadi ciri khas dari penulis tersebut.
Unsur Ekstrinsik
Selain unsur intrinsik, di dalam cerpen juga ada yang namanya unsur ekstrinsik. Jika sebelumnya kamu telah mengetahui macam-macam unsur intrinsik yang ada pada cerpen, kini saatnya untuk belajar tentang unsur ekstrinsi yang ada pada cerpen. Berikut Ulasannya
Berbeda dengan unsur intrinsik yang berada dalam karangan cerpen, unsur ekstrinsik cerpen adalah unsur-unsur pembentuk cerpen yang berada di luar cerpen. Nilai ekstrinsik cerpen tidak dapat dipisahkan dari kondisi masyarakat pada saat cerpen tersebut dibuat dan juga dipengaruhi oleh karakter dari penulisnya.
Selain dalam cerpen, unsur ekstrinsik juga digunakan dalam karya sastra yang lain seperti :
- Unsur ekstrinsik drama
- Unsur ekstrinsik novel
- Unsur Ekstrinsik puisi
- Unsur Ekstrinsik cerkak
Dibawah ini adalah unsur ekstrinsik yang ada pada cerpen
Latar Belakang Masyarakat
Latar belakang masyarakat merupakan unsur yang mempengaruhi dalam proses pembuatan cerpen yang berupa faktor-faktor lingkungan yang ada di dalam masyarakat tempat dimana penulis itu berada sehingga berpangaruh terhadap cerpen yang akan ditulis. Diantara latar belakang yang mempengaruhi penulis dalam menulis sebuah cerpen adalah
- Ideologi suatu negara
- Keadaan politik suatu negara
- Kondisi perekonomian suatu negara
- Kondisi sosial suatu negara
Latar Belakang Penulis
Maksud dari latar belakang penulis adalah faktor dari dalam penulis itu sendiri yang mempengaruhi atau memotivasi penulis untuk menulis sebuah cerpen. Latar belakang penulis sendiri terdiri dari beberapa macam, yaitu :
- Riwayat hidup penulis
- Kondisi psikologis penulis
- Aliran sastra sang penulis
Nilai-nilai yang Terkandung Dalam Cerpen
– Nilai agama
Nilai agama adalah nilai-nilai yang bisa diambil untuk dijadikan sebagai pelajaran yang terkandung di dalam cerpen berkaitan dengan ajaran agama.
– Nilai sosial
Nilai sosial adalah nilai yang dapat diambil dari interaksi-interaksi para tokoh yang ada di dalam cerpen dengan tokoh lain, lingkungan dan masyarakat sekitar tokoh.
– Nilai moral
Nilai moral adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam cerpen yang berkaitan dengan akhlak atau etika yang berlaku di dalam masyarakat. Di dalam suatu cerpen, nilai moral bisa menjadi suatu nilai yang baik maupun nilai yang buruk.
– Nilai budaya
Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan nilai-nilai kebiasaan, tradisi, adat istiadat yang berlaku.
Contoh Cerpen
Seperti pada cerita pendek pada umumnya, cerpen juga memiliki ragam jenisnya. Cuma yang membedakan hanya isi yang terkandung di dalamnya. Berikut adalah beberapa contoh cerpen yang telang mimin sajikan untuk para pengunjung setia kami.
Contoh Cerpen Cinta yang Romantis
Sesuai dengan namanya, cerpen cinta merupakan salah satu jenis cerpen yang mengangkat tema percintaan sebagai inti dari cerita. Isi yang dimuat pun pastinya tidak lepas dari percintaan. Berikut beberapa contoh cerpen cinta romantis yang bisa kamu baca untuk mengisi waktu kosong mu.
Baca Juga : 100+ Contoh Puisi Cinta Romantis yang Mengena di Hati Terbaru 2017
- Melupakan Dia demi Dia
- Kau Tetap Kupertahankan
- Hijrahku, Hijrahmu
- Ikhlas Karenamu
- Cinderella Berhijab
- Perjuangan Cinta 2 Sejoli
- Bukan Cerita Widji Tukul
- ceritaihsan
Contoh Cerpen Persahabatan
Berikut ini adalah beberapa contoh cerpen persahabatan yang dapat kamu baca untuk mengisi waktu kosongmu atau sekedar untuk sarana hiburan disela-sela kesibukanmu
Baca Juga 75+ Kumpulan Contoh Puisi Ibu, Sahabat, Sedih, Guru, Lama
- Aku yang Baru
- Kaulah Inspirasi Hijrahku
- Teman Kosku Adalah Teman Hijrahku
- Hijrah Untuk Khusnul khotimah
- Berkaca dari Sahabat
Contoh Cerpen Islami
Cerpen islami adalah cerita yang berisi tentang keagamaan, sesuai dengan namanya cerpen islami pastinya tidak lepas dari nuansa yang religius dan islami. Biasanya isi yang terkandung di dalamnya berisi tentang nasehat-nasehat, pesan, atau contoh yang bisa dijadikan sebagai teladan hidup
Baca Juga 15+ Contoh Puisi Islami yang Menentramkan Jiwa Terbaru 2017
- Kunang-kunang Terbang Siang
- Untuk Siapa Hijrahmu
- Dari Kegelapan Menjadi Penuh Cahaya
- Metamorfosis
- Tidak Ada
- Hijrahgram : Sang Penasehat di Instagram
Nah, itu tadi sedikit sharing tentang contoh cerpen dari mimin untuk para pengunjung setia kami. Semoga dengan dibagikannya cerpen ini dapat memotivasi dan penyemangat dalam menjalani kehidupan. Dukungan kalian sangat berpengaruh dalam kemajuan website ini. Share artikel ini jika sekiranya dapat membantu orang yang sedang membutuhkan. Jangan lupa untuk selalu mampir di portal dunia suka-suka
Keren koleksi cerpennya.
sangat membantu, makasih